Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 15:52:27【Tempat Makan】016 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah mahasiswa UNRI sedang memasang kamera treap di Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, N

Lubuk Basung (ANTARA) - Sebanyak empat ekor beruang madu (Helarctos malayanus) muncul di areal perkebunan kelapa sawit milik warga Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, Nagari atau Desa Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, semenjak satu bulan terakhir.
Salah seorang warga Padang Sibalungkiang Buyung (26) di Lubuk Basung, Jumat, mengangakan empat ekor beruang madu itu terdiri atas dua ekor dewasa dan dua ekor anak.
"Berkemungkinan empat beruang itu satu keluarga yang terdiri dari induk dan anak," katanya.
Ia mengangakan warga menemukan empat ekor beruang madu itu saat mencari brondolan kelapa sawit, Minggu (5/10).
Ketika sedang asik mencari brondolan sawit, mereka melihat empat ekor beruang madu dengan jarak sekitar 20 meter dari posisi mereka.
Setelah itu, mereka langsung menghindar dan pulang ke rumah dengan meninggalkan brondolan sawit tersebut.
"Mereka menghindar dan meninggalkan brondolan sawit. Mereka menyampaikan ke saya terkait temuan itu," katanya.
Baca juga: BKSDA Sumbar lepas liarkan beruang madu yang masuk ke permukiman warga
Ia mengakui beruang muncul semenjak satu bulan lalu dan terakhir ditemukan warga sedang mencari makan di lahan kelapa sawit ngak jauh dari rumah warga pada Kamis (9/10).
Beruang madu tersebut muncul di sekitar perkebunan warga dan bahkan sampai belakang rumah.
Atas kejadian itu, masyarakat cemas mengingat aktivitas anak-anak di kebun cukup ramai untuk mencari brondolan sawit.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ade Putra mengaku telah menurunkan petugas beserta mahasiswa Universitas Negeri Riau (UNRI) untuk melakukan penanganan kemunculan satwa dilindungi sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Petugas dan mahasiswa melakukan verifikasi lapangan berupa wawancara dengan masyarakat yang menemukan satwa, mencari jejak cakaran dan lainnya.
"Petugas dan mahasiswa menemukan jejak cakaran di pohon kelapa, jengkol, bekas makanan dan cakaran di tumpukan tanah," katanya.
Ia menyebut jumlah beruang yang muncul belum bisa dipastikan dan petugas memasang kamera jebak dalam memastikan satwa, jumlah dan pergerakannya.
Sebelumnya, BKSDA Sumbar telah memasang dua kandang jebak di Jorong Kampuang Dagang, Nagari Bawan dengan jarak sekitar lima kilometer dari Padang Sibalungkiang.
Baca juga: Beruang madu hasil evakuasi BKSDA Jambi lahirkan seekor anak
Baca juga: BKSDA Sumbar siapkan kandang jebak atasi Beruang Madu masuk pemukiman
Baca juga: Kemenhut bongkar jaringan perdagangan satwa liar antar-pulau di Malang
Suka(357)
Artikel Terkait
- BKKBN Babel
 - SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
 - Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan
 - PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata
 - Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya
 - Mesir kirim konvoi bantuan ke Gaza usai kesepakatan gencatan senjata
 - BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat
 - Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
 - Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
 - Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka
 
Resep Populer
Rekomendasi

Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah

Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan

BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat

Pesawat Smart Air tergelincir di Papua Pegunungan

SPPG Polda Kalteng salurkan MBG pertama bagi 1.000 penerima manfaat

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

Perputaran ekonomi dari Makan Bergizi Gratis

Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat